Mengumpulkan Cuan dari Rumah dengan Affiliate Marketing

Saat ini, kita nggak harus ke luar rumah untuk mencari penghasilan tambahan. Nyatanya, kita bisa mengumpulkan cuan meski seharian berada di rumah. Salah satunya dengan mengikuti program affiliate marketing.

Aku sendiri sudah menekuni program ini beberapa bulan terakhir. Pendapatannya pun lumayan. Bisa untuk memenuhi kebutuhan pribadi sehari-hari. Cocoklah untuk sumber penghasilan tambahan keluarga.

Teman-teman bisa mengikuti caraku mengumpulkan cuan dari rumah dengan program pemasaran secara afiliasi lho. Ada cukup banyak bisnis yang memasarkan produk mereka melalui sistem afiliasi.

Jadi, nggak ada salahnya untuk mengenal pemasaran digital dengan sistem afiliasi lebih detail lho!

Pengertian Affiliate Marketing

Affiliate marketing adalah salah satu model bisnis, di mana ada seorang pemasar atau afiliasi yang memperoleh komisi dari kegiatannya memasarkan produk atau layanan dari pihak lain.

Kupikir, pemasaran dengan metode afiliasi cukup menjadi tren saat ini. Apalagi, buat kita-kita yang ingin memulai usaha tanpa modal atau seminimal modal yang kita punya, seperti ponsel dan sambungan internet.

Menariknya, kita nggak perlu ke luar rumah untuk memasarkan produk atau layanan milik mitra bisnis. Nggak perlu sewa tempat juga untuk melakukan segala usaha bisnis kita di program ini.

Lha, emang gimana cara kerjanya?

Related Post:

Cara Kerja Affiliate Marketing

Cara Kerja Affiliate Marketing

Menurutku, sistem marketing dengan afiliasi ini menawarkan win-win solution. Gimana tuh maksudnya?

Pedagang mendapatkan lebih banyak pelanggan dan penjualan tanpa harus melakukan pemasaran sendiri. Sementara itu, para afiliasi punya peluang untuk mendapat komisi dari penjualan yang terjadi atas rujukan mereka.

Sehingga lebih mudahnya, cara kerja affiliate marketing adalah kita yang sudah terdaftar menjadi seorang afiliasi menyebarkan tautan rujukan milik merchant di media sosial yang ada.

Lalu, saat ada pelanggan yang tertarik dan melakukan pembelian dari tautan tersebut, maka pihak afiliasi akan menerima komisi sesuai dengan kesepakatan. See! Nggak ada yang rugi di antara mereka.

Pihak yang Terlibat

Dari penjelasan mengenai cara kerja afiliasi pemasaran di atas, kita bisa menarik kesimpulan. Bahwa ada tiga pihak yang terlibat dalam proses afiliasi pemasaran, di antaranya:

  1. Pedagang (merchant) adalah pemilik produk dan layanan.
  2. Affiliasi yaitu pemasar atau individu yang mempromosikan produk atau layanan milik merchant dengan menggunakan tautan rujukan.
  3. Pelanggan adalah orang yang meng-klik tautan rujukan dan melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian.

Tahu nggak sih? Ada banyak banget perusahaan, baik kecil atau besar, yang menggunakan model pemasaran ini dalam strategi pemasaran online mereka. Karena mereka berharap bisa meningkatkan penjualan dan visibilitas produk mereka.

Hal ini menjadi kesempatan emas bagi kita untuk menjadi seorang afiliasi demi mendapat cuan dari rumah. Memang apa saja sih sistem komisi yang biasa ditawarkan dalam program affiliate marketing?

Sistem Komisi yang Kita Dapatkan

Sebenarnya, ini tuh penjelasan mengenai apa saja jenis-jenis affiliate marketing berdasarkan sistem komisi yang mungkin kita dapatkan, di antaranya:

  1. Pay-Per-Sale (PPS) adalah afiliasi mendapatkan komisi setiap kali ada penjualan terjadi melalui tautan afiliasi mereka. Komisi dihitung sebagai persentase dari harga produk atau layanan yang terjual.
  2. Pay-Per-Click (PPC) yaitu afiliasi mendapatkan komisi berdasarkan jumlah klik yang terjadi dari tautan afiliasi, baik dengan ada atau nggaknya pembelian dari pelanggan tersebut.
  3. Two-Tier Affiliate Marketing yaitu program afiliasi pemasaran, di mana kita nggak hanya mendapatkan komisi dari penjualan atau tindakan yang dilakukan pengunjung, tapi kita juga bisa merekrut afiliasi lain dan mendapatkan komisi dari penjualan yang terjadi oleh afiliasi yang kita rekrut.
  4. Pay-Per-Lead (PPL), di mana kita akan mendapatkan komisi ketika pengunjung yang kita rujuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengisi formulir, mendaftar untuk trial, atau berlangganan newsletter.

Sebenarnya, masih ada beberapa jenis afiliasi pemasaran yang lain. Namun, kita hanya akan membahas yang kita temui secara umum saja. Meski begitu, Teman-teman boleh berdiskusi mengenai sistem komisi lain yang ada pada program marketing ini.

Related Post:

Contoh Affiliate Marketing

Pada akhirnya, kita akan selalu bertanya-tanya mengenai contoh affiliate marketing yang bisa kita coba untuk mengumpulkan cuan dari rumah. Benar nggak?

Aku sudah bilang bahwa ada banyak perusahaan, baik skala besar atau kecil, yang menjalankan sistem pemasaran ini. Kita bisa pilih salah satu yang sekiranya mudah untuk kita promosikan, di antaranya:

1. Shopee

Aku menyebutkan Shopee sebagai contoh pemasaran secara afiliasi karena aku juga sedang menekuninya. Mereka menawarkan komisi untuk setiap pembelian yang terjadi melalui tautan afiliasi dari merchant yang menjual produk melalui website atau aplikasi mereka.

Menariknya, tautan afiliasi nggak hanya bisa kita sebar di media sosial saja lho. Kita juga bisa mengupload video review produk di platform mereka dan menyematkan produk yang sejenis di keranjang yang tersedia.

Hal ini memudahkan pengguna untuk checkout barang yang mereka suka. Terlebih bila mereka tertarik saat melihat video yang kita upload.

Hanya saja, menekuni Shopee Affiliate Program tuh memang agak sedikit tricky ya. Kita harus memvalidasi semua akun sosial media yang kita gunakan untuk menyebarkan tautan afiliasi. Bila nggak, maka tindakan yang terjadi atas tautan rujukan yang kita sebarkan akan dianggap nggak sah.

2. Tokopedia

Contoh pemasaran afiliasi selanjutnya adalah Tokopedia. Aku juga terdaftar sebagai afiliasi di marketplace ini meski nggak seintens di toko oren.

Kalau kubilang sih komisi yang ditawarkan memang lebih besar daripada toko oren. Belum lagi, mereka juga menawarkan komisi dengan sistem PPC. Meski nominalnya hanya sebesar Rp 50. Kalau kliknya banyak ‘kan juga lumayan hasilnya.

Tapi, entah kenapa aku merasa kesulitan memperoleh tindakan dari tautan rujukan yang kusebarkan? Mungkin karena memang teman dan followerku di media sosial kebanyakan adalah pengguna toko oren.

3. TikTok

Aku nggak yakin apakah TikTok masih bisa kubilang sebagai contoh pemasaran afiliasi. Dulunya, pengguna TikTok bisa mendapatkan komisi dari produk yang mereka sematkan di keranjang kuning pada setiap video yang mereka upload.

Seiring dengan tutupnya program Tiktok Shop, maka pengguna nggak lagi bisa menyematkan produk di keranjang kuning.

Tapi, nggak menutup kemungkinan program TikTok Shop bakal ada lagi ‘kan? Hingga saat itu, Teman-teman bisa menjadi afiliasi lagi di TikTok. Tunggu saja!

4. Penyedia Hosting

Sebagai blogger yang menggunakan self hosting, maka aku sudah akrab sama berbagai penyedia hosting. Beberapa di antara mereka juga menggunakan sistem pemasaran dengan afiliasi lho.

Jadi, kita bisa memanfaatkan layanan mereka sekaligus mendapatkan komisi dari mereka. Siapa tahu saja dari sana kita bisa membayar biaya langganan hosting dari komisi saja. Bukankah lebih hemat begitu?

Penutup

Saat ini, urusan mendapatkan penghasilan nggak harus dengan bekerja di luar rumah saja. Kita juga bisa mengumpulkan cuan dari rumah. Salah satunya dengan mendaftarkan diri sebagai afiliasi di program affiliate marketing.

Ada banyak contoh dan jenis afiliasi pemasaran yang bisa kita tekuni. Meski begitu, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan.

Pastikan kita sudah mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangannya. Lalu pilih yang sekiranya kita bisa mengatasi kekurangan dan mengoptimalkan kelebihan tersebut. Semoga berhasil!

Related Post:

12 pemikiran pada “Mengumpulkan Cuan dari Rumah dengan Affiliate Marketing”

  1. Alhamdulillah zaman now mengumpulkan cuan bisa dari rumah ya, Mbak. Termasuk dari affiliate marketing. Apalagi sekarang juga banyak merketplace yang membuka peluang kerjasama. Jadi harus semakin semangat.

    Balas
  2. Sering banget sih lihat temen di media sosial yang tergabung program affiliate kayak gini, biasanya di beberapa marketplace yang udah gede. Kira-kira cuannya kayak gimana ya? Aku jadi pengen nyoba juga sih.

    Balas
  3. Ooh jadi mending daftar affiliate di toko orens daripada yg ijo? Karena penggunanya lebih banyak gituu ya? Affiliate ini menarik banget dan ada yang sampai penghasilannya di atas UMR.

    Balas
  4. afiliasi ini buat blogger juga jadi ladang cuan juga ya
    bisa dipilih mau kerjasama dengan yang mana
    yang penting sih memang fokus dan ulet biar cuannya mengalir

    Balas
  5. Saya tuh udah daftar affiliate marketing di Shopee. Cuma belum rajin nih buat promosi atau bikin konten pendukungnya. Jadinya ya gak pernah dapat komisi. Tapi habis ini mau fokus nih karena terbukti menghasilkan.

    Balas
  6. Enak banget ya era digital bisa ngebantu emak2 meraup cuan cukup gegoleran pake daster. Bisa nih nyobain affiliate marketing. Yang lagi ramee mang toko orens yaaa. Temen2ku juga udah pada nyoba, dan emang harus sabar juga telaten.

    Balas
  7. aku baru banget belajar dan sedikit demi sedikit mempraktekan jadi afiliator. meski agak ribet karena harus posting dan share per item tapi nampaknya afiliator lain bisa sukses yaaa. sekarang sih masih coba jadi afiliator di blog sendiri, semoga aja berhasil juga

    Balas
  8. Ini salah satu metode ngumpulin cuan yang sampe skrg belum aku eksekusi sih, padahal pengen banget nyoba, entah rasanya mager di proses pendaftarannya itu loh hahaha

    Balas
  9. Saya sendiri belum pernah punya pengalaman jadi Affiliate Marketing. Pernah coba sih tapi kurang menghasilkan kayaknya emang sya pun kurang effort. Padahal segala apa pun jenis pekerjaannya ya harus kerja keras untuk mendapatkan hasilnya

    Balas

Tinggalkan komentar